Kutipan Drama Suspicious Partner

by - Juli 16, 2017


Suspicious Partner adalah serial televisi Korea Selatan yang dibintangi oleh Ji Chang Wook dan Nam Ji Hyun, dengan Choi Tae Joon dan Kwon Nara. Drama bergenre hukum dan komedi romantis ini menceritakan tentang seorang jaksa berotak brilian Noh Ji Wook (Ji Chang Wook), dan seorang magang pemula di departemen hukum Eun Bong Hee (Nam Ji Hyun), yang harus bekerja sama dalam kasus misterius yang melibatkan seorang pembunuh amnesia. (sumber : wikipedia.org)

Suspicious Partner memang semakin populer dan membuat penasaran para penggemar read : saya di setiap episodenya. Drama yang baru menayangkan episode terakhirnya minggu kemarin ini mempunyai banyak sekali kutipan menarik dalam dialog antar pemainnya mulai dari episode pertama hingga terakhir.

Berikut ini adalah kutipan menarik dalam drama Suspicious Partner.

"Aku tahu kau sudah berubah, kau memiliki wanita lain, dan kau itu si brengsek yang suka selingkuh. Tapi aku pura-pura tidak tahu. Aku secara sukarela ditipu."
"Lagu kutukan bukanlah cara yang tepat untuk membalas mantanmu, abaikan saja dia, jadilah orang yang lebih baik, dan jalani hidup yang menyenangkan."
"Ketika sesuatu seperti itu terjadi, orang biasanya salah paham. Apa aku bersalah? Apa aku jadi pecundang? Apa aku merasa bosan? Apa aku melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai? Aku sangat tahu perasaan itu karena aku juga seperti itu. Tapi itu tidak benar, kita tidak melakukan kesalahan. Mereka salah karena mengkhianati kita."
"Ya. Aku sangat menyukaimu, meskipun kau mengkhianatiku, mencampakanku, dan menyakitiku. Aku tak pernah benar-benar berharap kau salah."
"Terbakar dan terluka oleh pria, kupikir aku takkan pernah bisa lagi mempercayai seseorang. Tapi aku mulai percaya dan menyukai seseorang lagi."
"Mereka bilang, cinta bisa datang tanpa kau sadari. Seperti angin musim semi, seperti tetesan air hujan. Aku diliputi olehnya tanpa menyadarinya. Aku terserap olehnya. Aku harus bangun untuk menyadari bahwa dia sudah ada dihatiku."
"Mereka bilang cinta bisa dimulai dalam 0,2 detik. Yang aku butuhkan adalah 0,2 detik untuk jatuh cinta. Ini disebut cinta pada pandangan pertama. Makanya aku akan mengaku bahwa aku mencintaimu. Bahwa kau adalah hadiah, cinta, dan takdirku."
"Dalam hidup, ketika aku merasa kuat. Dalam hidup, ketika aku merasa tertekan. Aku istirahat dengan melihatmu."
"Ini menyiksa saat orang yang aku cintai tidak mencintaiku. Tapi saat seseorang yang tidak kusuka, mencintaiku dan memaksakan cintanya, mungkin itu lebih menyiksa."
"Dari mana kau menarik garis ? Di mana garis antara cinta dan obsesi ? Dan begitu juga denganku, aku ingin tahu dimana aku berdiri di antara cinta dan obsesi. Aku akan mulai menahan diriku."
"Dia jatuh cinta pada pandangan pertama, seperti aku. Dan seperti aku, dia hilang dari hidupnya. Namun, dia tetap berada di sampingnya, seperti aku."
"Garis antara kemarin dan hari ini, dan garis antara hari ini dan besok samar-samar. Kemarin seperti hari ini. Dan hari ini menjadi hari esok, hari demi hari. Tak ada yang mengganggu dan tak ada yang ikut campur dengan hari-hariku yang damai."
"Ini berbahaya dan melelahkan, tapi tidak pernah membosankan denganmu."
"Kau unik karena kau tidak tahu malu. Tapi jika kau memutuskan untuk tidak jadi tidak tahu malu, akan jadi apa perbedaanmu dengan orang lain ?"
"Inilah definisi dari kata 'awal'. Langkah pertama dari tindakan atau keadaan, atau langkah pertama dari emosi."
"Tidak semuanya yang dimulai berlangsung, beberapa hal berhenti begitu mereka mulai karena setiap permulaan sangat menakutkan."
"Bicaralah padaku dengan lembut, seluruh tubuhku penuh dengan air sekarang. Jika kau tidak sengaja menusukku, aku akan meledak."
"Kau mungkin menginginkannya karena kau tahu itu tidak akan berhasil. Tentu saja, jika hal itu sesuai yang kita inginkan hidup akan jauh lebih mudah."
"Kita biasanya bisa memprediksi awal dari segala sesuatu, tapi kita tidak bisa memprediksi akhir dari itu. Bagiku justru sebaliknya, aku harus mengalami akhir dari banyak hal dalam hidupku yang singkat. Aku ragu untuk memulai karena aku takut itu akan segera berakhir."
"Saat aku menyadari perasaanku padamu seperti pengecut. Dan aku gagal karena aku mulai memiliki perasaan padamu tanpa menyadarinya. Aku terlambat menyadarinya. Sejak kapan itu terjadi ? Dimana itu terjadi ? Aku terlambat menyadari, sampai aku tak tahu awal dari itu."
"Satu hal yang sekarang kutahu. Untuk menyembunyikan kebohongan besar, orang terkadang mengakui kebenaran kecil."
"Kami semua telah kehilangan seseorang. Beberapa orang telah kehilangan anggota keluarga. Beberapa orang kehilangan teman. Beberapa orang kehilangan orang yang dicintainya. Entah itu orang baik maupun jahat, tak ada orang yang tak kehilangan seseorang dalam hidupnya. Karena itulah hidup ini kejam. Jika itu benar, selama kekejaman ini, jangka waktu terbatas, dengan cara tertentu dalam waktu hidup yang sangat singkat ini, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah..."
"Aku, yang ragu-ragu untuk mulai takut akan akhir, momen saat aku menyadari perasaanku kepadamu, aku kabur darimu bak pecundang. Dan aku gagal karena perasaanku telah dimulai atas kemauannya sendiri."
"Saat hatimu terbuka untukku lagi, ubahlah pemikiranmu. Aku akan menunggumu, kau bisa pelan-pelan saja."
"Semua orang punya alasan tersiratnya sendiri terhadap insidennya. Kupikir hanya aku yang dipenuhi atas rasa menyesal, kupikir hanya aku yang memukul-mukul diriku sendiri."
"Ketahuilah dan kau telah tahu semuanya."
"Bagaimana bisa kau tahu semuanya hanya dengan tahu salah satu saja ? Sangatlah sulit untuk mengetahui seseorang hanya setelah mengenalinya sekali saja. Kita menyebut ini kesalahan generalisasi yang terburu-buru."
"Meski aku bilang kepadamu untuk pergi, jangan pergi. Kita pikirkan diri kita saja. Jangan tinggalkan aku."
"Ada petunjuk yang tak terhitung jumlahnya. Kenapa aku tidak bisa mengetahuinya ? Ada dua waktu dimana kau tiba-tiba tersadar. Bagaimana bisa aku tidak tahu ?'
"Beberapa orang berpikir mereka menerima keadilan dari kasus kecil semacam ini. Tapi kau tahu, di dunia ini ada perintah. Agar dunia ini dapat menjaga perintah pada tempatnya, pastilah ada pengorbanan dari orang kecil sepertimu."
"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan sekarang. Tak peduli apa yang kau katakan kepadaku, aku takkan pernah melepaskanmu. Aku tidak mau."
"Aku sangat menyedihkan dan kesusahan. Setelah aku melukainya, aku bertanya-tanya sepanjang hari apakah aku melakukan hal yang benar atau tidak. Aku tidak tahu aku ini waras atau tidak. Aku benar-benar ingin mati saja."
"Jangan khianati orang yang kau percaya dan orang yang sudah mempercayaimu."
"Aku secara konstan jatuh cinta dengan orang ini, karena aku mengikuti kata hatiku."
"Setelah dipikir-pikir, setelah hari itu hidupku adalah rangkaian hari bagiku untuk jatuh cinta kepadamu lagi dan lagi. Bahkan pada saat ini, aku jatuh cinta kepadamu."
"Aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu. Kau, cintaku."

Drama ini sangat recommended untuk ditonton, selain karena pemain utamanya Ji Chang Wook oppa, cerita drama ini juga sangat menarik. Jangan lupa tinggalkan komentar jika ingin mencopy kutipannya ya..

Image Source : KBS


Xoxo,

Chici

You May Also Like

0 komentar