Jalan-jalan ke Gunung Bromo

by - Juni 14, 2015


Gunung Bromo adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif dan gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (Sumber : Wikipedia)

Baca juga : Kampung Wisata Jodipan

Kunjungan saya ke Gunung Bromo benar-benar tidak direncanakan, jadi singkat cerita sepupu saya tiba-tiba kerumah dan mengajak saya untuk ke Gunung Bromo. Tentu saja saya belum mempersiapkan apapun, namun karena saya sangat ingin mengunjungi tempat ini maka saya mengiyakan ajakan tersebut. Kami membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk menuju lokasi, hanya saja karena jalanan yang kami lalui berkelok-kelok membuat perjalanan terasa lebih lama, ditambah lagi karena dinginnya hawa malam.

Kami melewati perkampungan - hutan - perkampungan lagi - hutan lagi, sampai akhirnya kami memasuki kawasan wisata Tengger. Disini hawa dingin lebih terasa menusuk-nusuk, kemudian kami tiba di gerbang masuk wisata Gunung Bromo, ada petugas yang menghampiri rombongan kami dan kami diharuskan untuk membayar tiket masuk seharga Rp. 27.500 (harga bisa berubah sewaktu-waktu). Setelah itu kami naik ke kawasan wisata untuk melihat sunrise.


Gunung Bromo memang terkenal dengan sunrise dan pemandangannya yang indah, jadi tidak heran jika saat kami naik untuk melihat matahari terbit, banyak sekali rombongan yang juga berbondong-bondong menuju kesana. Kami mampir dulu di salah satu warung untuk membeli kopi dan makanan ringan, sambil mengobrol untuk menunggu waktu subuh. Setelah pukul 5 pagi, kami menuju ke lokasi tempat melihat terbitnya matahari, perlahan-lahan sang surya mulai muncul dengan warna jingga yang indah.


Setelah puas menyaksikan terbitnya matahari di Gunung Bromo, pukul 7 pagi kami turun untuk menuju ke lautan pasir. Menggunakan sepeda motor dalam melewati lautan pasir ini menjadi tantangan tersendiri, karena jika tidak bisa menjaga keseimbangan kami akan jatuh. Tapi itu bukan menjadi halangan untuk mengunjungi dan menyaksikan ciptaan Allah SWT yang indah ini. Di lautan pasir ini terdapat beberapa warung yang menjual kopi dan makanan, serta orang-orang yang menawarkan jasa penyewaan kuda. Berikut beberapa foto di lautan pasir Gunung Bromo.



Rombongan kami tidak berkesempatan untuk menuju ke kawah Bromo karena masalah waktu, sepupu saya harus kembali bekerja pukul 13.00 sedangkan saat itu kira-kira sudah pukul 9 pagi. Jadi kami langsung ke bukit Teletubbies untuk berfoto, dan sayangnya lagi karena kurang persiapan baterai ponsel saya lowbat juga karena tidak sempat membawa powerbank, sayapun tidak bisa puas berfoto di spot yang indah ini. Setelah sepupu saya dan teman-temannya mengabadikan momen mereka, kami memutuskan untuk pulang. Sekali lagi, kami harus mengarungi lautan pasir namun kali ini lebih menantang karena kami melewati rute yang berbeda. Kami beristirahat sejenak, dan saya harus berpisah dari rombongan karena saya dan sepupu saya pulang melalui jalur daerah Tumpang.

Jika kamu ingin mengujungi Gunung Bromo jangan lupa untuk membawa jaket tebal, sarung tangan, syal, makanan (karena jika membeli disana, harga bisa 2x lebih mahal), keperluan pribadi (mukenah, bedak, lipstik, dll), juga powerbank agar handphone tetap ready untuk dipakai mengabadikan momen, dan jangan lupa membawa uang lebih untuk berjaga-jaga jika terjadi hal tak terduga.


Xoxo,

Chici

You May Also Like

0 komentar