Burn Out? Resign?

by - Juli 01, 2025


Kalau Kamu Lagi Baca Ini, Anggap Ini Tanda Buat Jangan Menyerah!

Pernah nggak sih, sampai di titik capek banget sama hidup? Rasanya pengen berhenti, pengen resign, pengen hilang aja? Kalau iya, berarti kamu nggak sendirian. Aku juga pernah di titik itu.

Hidupku nggak seindah yang kamu lihat di luar. Aku nangis. Aku hancur. Aku pernah breakdown berkali-kali. Bahkan sampai mikir, “Kayaknya aku nggak sanggup lagi deh.”

Aku pernah kerja di tempat yang bikin aku burn out parah. Tekanan kerja gila-gilaan, deadline numpuk, drama sana-sini. Sampai-sampai aku harus pakai uang pribadi buat talangin kebutuhan kantor. Niatnya baik, supaya semuanya jalan lancar. Dan aku percaya, nanti pasti diganti.

Tapi ternyata? Nggak pernah diganti.
Sampai aku resign pun, uang itu nggak pernah kembali.

Yang bikin tambah sakit hati, lingkungan toxic dan manipulatif. Pandai ngomong manis kalau butuh, tapi giliran kita yang butuh, mereka hilang entah ke mana. Setelah aku keluar, aku pikir hidup bakal tenang. Ternyata? Masih ada aja yang kepo, masih ada aja yang ngomongin aku di belakang.

Tiga Tahun Bertahan

Aku bertahan di kerjaanku selama tiga tahun. Bayangin, tiga tahun dengan semua tekanan, drama, dan rasa capek mental yang nggak pernah selesai. Aku terus bilang ke diri sendiri, “Sabar ya, nanti juga akan lebih baik.”

Tapi akhirnya aku sadar, kalau aku terus memaksa diri, aku nggak akan pernah benar-benar bahagia. Dan setelah tiga tahun, aku ambil keputusan besar: Aku resign.

Keputusan yang nggak gampang. Aku takut. Takut kalau keluar, aku nggak punya apa-apa. Takut kalau omongan orang makin jadi. Tapi ternyata, begitu aku keluar, satu hal yang aku rasain adalah lega.

Iya, orang-orang masih kepo, masih ada yang ngomongin dan mantau story, tapi aku nggak peduli lagi. Karena aku tahu, hidupku bukan buat mereka. Hidupku ya buat aku.

Apa yang Aku Pelajari?

Setiap kali aku ngerasa nggak sanggup, nyatanya aku tetap bisa lewat. Dan dari situ aku belajar satu hal:
Jangan menyerah.

Kalau capek ya istirahat, kalau mau nangis ya nangis aja, hal itu nggak bikin kamu lemah, justru bikin kamu jadi manusia. Nggak apa-apa kalau sekarang rasanya cuma siklus: nangis → oke → nangis lagi → oke lagi. Percaya deh, suatu hari kamu bakal sampai di titik di mana kamu bilang, “Udah cukup. Aku nggak mau stuck di sini lagi.” Dan itu hari yang akan bikin kamu bebas.

Jadi, Ini Pesanku Buat Kamu

Kamu bukan robot. Kamu manusia. Punya emosi itu normal. Nangis itu normal. Asal setelah itu kamu bangkit lagi. Karena setiap luka yang kamu lewati, setiap breakdown yang kamu alami, nggak bikin kamu hancur. Justru bikin kamu lebih kuat.

Kalau kamu lagi baca ini, anggap ini tanda dari semesta:
Jangan menyerah. Bahkan kalau mereka ngomongin kamu. Bahkan kalau lingkunganmu toxic atau manipulatif, bahkan saat semua terasa nggak adil. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira. 

Dan kalau kamu lagi mikir mau bertahan atau pergi, ingat: 

Nggak apa-apa kok kalau akhirnya kamu memilih dirimu sendiri. Aku aja butuh tiga tahun buat sadar. Tapi akhirnya aku bebas. Dan kamu juga bisa.


Love,

Cc

You May Also Like

0 komentar