Cerita KKN di Desa Purwoasri
Desa purwoasri merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Pekerjaan utama warga desa ini adalah bertani padi dan bekerja di pabrik. Setelah 45 hari berlalu, hari ini saya akan membagikan cerita saya saat melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Purwoasri, Singosari – Kab. Malang. Sebelumnya saya pernah membagikan artikel tentang Hal Yang Perlu Dipersiapkan Sebelum KKN, kamu bisa membacanya disini.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentunya telah meninggalkan kenangan tersendiri di hidup saya, baik itu kenangan indah maupun kenangan tidak mengenakan. Selama melaksanakan kegiatan KKN banyak sekali hal-hal baru yang saya temui dan akan saya ceritakan pada artikel ini. Penasaran? Simak sampai akhir ya!
Belajar beradaptasi
Selama kegiatan KKN saya bertemu dengan orang-orang yang baru dan tentunya dengan watak yang berbeda pula, ada yang pendiam, humoris, bermuka dua, perhatian, cuek, sombong, angkuh, dsb. Disini saya belajar bagaimana saya harus dapat beradaptasi dengan bermacam-macam karakter orang dalam satu rumah. Meskipun, endingnya ada beberapa konflik yang terjadi karena perbedaan watak anggota KKN yang lain.
Bersosialisasi
Tinggal bersama dengan orang yang baru, lingkungan yang baru, dan warga sekitar yang baru saya temui tentu saya harus bersosialisasi dengan baik agar kegiatan KKN dapat terlaksana dengan baik. Untungnya saya ekstrovert, jadi saya mudah untuk bergaul dan akrab dengan anggota KKN yang lain serta masyarakat sekitar.
Berorganisasi
Kegiatan KKN juga membuat saya belajar bagaimana cara berorganisasi, melakukan koordinasi dengan orang lain yang mungkin berbeda pemikiran dengan saya, menghargai pendapat anggota yang lain, melaksanakan tanggung jawab dari deskripsi pekerjaan yang diberikan kepada saya, dsb. Dapat dikatakan bahwa kelompok KKN saya mengalami banyak sekali konflik, namun sebisa mungkin saya harus tetap melakukan tanggungjawab saya, dalam hal ini sebagai seksi dokumentasi dan publikasi.
Belajar Menyelesaikan Masalah
Seperti yang saya katakana sebelumnya bahwa kelompok KKN saya mengalami beberapa konflik selama kegiatan KKN, mungkin karena perbedaan cara pandang dan berfikir sehingga membuat kelompok saya seperti terpecah. Namun, Alhamdulillah saat itu dilakukan kegiatan diskusi terbuka untuk menyampaikan uneg-uneg, kritik maupun saran kepada anggota yang lain, jadi masalah dapat terselesaikan.
Belajar Mengendalikan Diri
Mungkin banyak teman yang berteman dengan saya dalam waktu lama dan sudah sadar bahwa saya orangnya sensitif, kadang mudah sekali tersinggung dan marah (fyi, marahnya saya diam). Jadi, selama melaksanakan kegiatan KKN saya berusaha mengendalikan diri saya agar saya tidak gampang marah saat ada guyonan yang mungkin sedikit menyinggung saya jadi orang lain tetap nyaman bersama saya. Kemudian, adalah mengendalikan diri apabila masih banyak anggota KKN lain yang kurang peduli dengan kebersihan baik itu kamar, kamar mandi, dapur, dan posko itu sendiri, padahal mungkin kalau dirumah saya ada yang bersikap jorok saya akan langsung marah, tapi selama KKN saya mencoba untuk mengendalikan rasa kesal saya meskipun mungkin terlalu kentara, haha.
Belajar Memasak
Selama KKN saya dan anggota KKN yang lain harus memasak sendiri, kebetulan saat itu bulan puasa jadi kami hanya perlu memasak dua kali, yaitu saat sahur dan buka puasa. Tidak seperti di rumah, saya jadi lebih sering terlibat di dapur membantu teman lain memasak (karena saya tidak pandai memasak haha).
Bertemu Teman-teman Baru
Menurut saya hal yang paling membahagiakan dalam kegiatan KKN adalah bertemu dengan teman-teman baru, saya sangat senang karena banyak anggota KKN yang bisa berteman dengan saya yang suka ngambek, yang cerewet, yang endel, yang touch up gak kenal tempat, dan masih banyak lagi. Terimakasih Susan, Dewi, Mbak Poppy, Ayu, Agatha, Ima, dan Pita.
Berbagi
Momentum kegiatan KKN yang bertepatan dengan Bulan Ramadhan tentu kami manfaatkan untuk berbagi kepada sesama, salah satunya adalah berbagi takjil saat menjelang buka puasa. Saya senang sekali karena kegiatan KKN ini dapat bermaanfaat bagi orang lain.
Kebersamaan
Satu yang mungkin akan selalu saya kenang adalah kebersamaan saya dan teman-teman KKN Desa Purwoasri yang telah menghabiskan 45 hari bersama, melaksanakan kegiatan bersama, menyelesaikan konflik bersama, dan bersenang-senang bersama.
Tidak Terlupakan
Dua kata yang mungkin dapat menggambarkan cerita saya selama KKN di Desa Purwoasri, yaitu ‘Tidak Terlupakan’. Desanya yang indah dan asri, penduduknya yang ramah, adik-adik kecil yang selalu main ke posko, teman-teman KKN, bapak-ibu pemilik rumah posko yang selalu baik, serta aparat desa yang selalu membimbing saya dan teman-teman.
Demikianlah cerita saya selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Purwoasri, Singosari – Kab Malang. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Xoxo,
Chici
0 komentar