Kutipan Drama Reply 1988

by - November 15, 2015


Reply 1988 adalah drama tvN yang tayang mulai November 2015 lalu, drama ini akan menyelesaikan episode terakhirnya pada 1 Januari nanti. Drama Reply 1988 menceritakan tentang kehidupan bertetangga di Ssangmun-dong pada tahun 1988, serta persahabatan antara Deok Sun, Jung Hwan, Sun Woo, Choi Taek, dan Dong Ryong. Drama bergenre keluarga, komedi dan percintaan ini sangat terkenal dan memiliki rating yang cukup tinggi karena alur ceritanya sangat menarik dan susah ditebak, kadang malah membuat saya mewek sendiri. huhu. Drama Reply 1988 ini memiliki beberapa kutipan menarik dalam dialognya, dan akan saya share di bawah ini.

“Lagipula, sedihnya jadi anak kedua selalu begini, seperti anak tengah di dunia ini tahu. Bagi yang tertua, itu karena mereka tertua dan bagi yang termuda, itu karena mereka yang termuda hingga aku harus mengalah dari mereka. Meski begitu, kurasa ibu dan ayah sadar berapa besar pengorbananku.”
“Kadang keluarga sendiri yang paling tidak sadar. Tapi… apa pentingnya tahu? Pada akhirnya apa yang membantumu mengatasi rintangan bukanlah otak, tapi seseorang yang akan menggenggam tanganmu dan takkan melepaskanmu. Pada akhirnya, itulah keluarga. Bahkan bagi pahlawan, pada akhirnya mereka akan kembali ke keluarga.”
“Rumah yang membuatmu keluar dari rumah dan lukamu akibat hidup, dan meski lukamu disebabkan oleh keluarga, yang akan memegang tanganmu dan tetap di sisimu hingga akhir, pada akhirnya itulah keluarga.”
“Hanya saja orang dewasaa tetap tidak mengerti. Mereka hanya sibuk menjadi dewasa dan mereka bertindak kuat karena tekanan yang datang dengan usia mereka. Dewasa merasa sakit, juga.”
“Meski begitu, itu adalah baik untuk menipu kadang-kadang.”
“Tidak perlu memeriksa kebenaran yang keras ke sedikit kecil kebahagiaan. Terkadang, kamu perlu ilusi untuk menjadi bahagia.”
“Seorang anak dewasa seperti halnya satu tanpa keluhan. Hanya saja mereka sudah terbiasa ke dunia orang dewasa. Dan mereka sudah terbiasa untuk ilusi di sekitar mereka. Seorang anak dewasa seperti halnya itu, seorang anak.”
“Entah betapa bagusnya milik orang lain terlihat, semua punya kekurangan.”
“Tak ada yang lebih bosan dan menganggap lebih murahan dibanding sesuatu yang sudah jadi milik mereka sejak dulu. Bagaimanapun juga, cara lain untuk mengatakan ‘murahan’ dan ‘bosan’ adalah dengan ‘terbiasa’ dan ‘nyaman’. Perasaan terbiasa hanya muncul dengan menghabiskan waktu yang lama dengan sesuatu. Dan hanya dengan mereka yang aku merasa nyaman bisa sangat mengenalku, memelukku, dan menghiburku.”
“Kadang, kau bosan akan sesuatu dan tampaknya murahan bahkan hingga kau tak mau menatapnya. Tapi di dunia ini yang bisa melindungiku hanya ‘orang-orangku’. Mereka yang aku sudah terbiasa dan kurasa nyaman. Mereka yang jadi orang-orangku sejak dulu adalah mereka yang kau takkan bisa berhenti cintai. ‘Kita tak bisa berhenti mencintai mereka’, kau tak bisa apa-apa selain mencintai mereka.”
“Kadang rasanya ibuku ini memalukan. Kadang aku tak mengerti kenapa ibu sepertinya harus malu atau bangga dan marah. Dulu tak kusadari, tapi karena ada sesuatu yang berharga yang ingin dilindunginya lebih dari dirinya sendiri. Dan itu karenaku.”
“Saat cinta sejadi hadir, takkan dibiarkannya seseorang dikhawatirkan lebih dari rasa bangganya dan membuat seseorang menyingkirkannya. Itu sebabnya para ibu kuat.”
“Katanya Dewa menciptakan ibu mereka tak bisa ada di segala tempat sekaligus. Bahkan meski seseorang sudah pantas menjadi ibu, ibunya selalu jadi malaikatnya dan bahkan mengatakan kata ‘ibu’ yang kadang menyentuh hati. Ibu selalu kuat.”
“Saat seseorang sudah waktunya mampu menghibur ibunya, itu saat dia sudah dewasa dan sanggup mengatakan ‘Terimakasih’ dan ‘Aku mencintaimu’. Jika ingin membuat ibu bahagia, kata-kata ‘ Aku butuh ibu’, sudah lebih dari cukup.
“Saya berharap bahwa setiap orang yang mengakui perasaanya saat ini, cinta mereka menjadi kenyataan. Dan kebetulan jika ada orang yang belum mengaku ke orang yang mereka cintai, atau jika kamu menderita yang berhubungan dengan penderitaan cinta, jangan terlalu bersedih. Orang lain mungkin sedang mencintaimu, saat ini. Dan mereka mungkin menyatakannya padamu, bahwa mereka sudah menyukaimu untuk waktu yang lama meskipu kamu benar-benar tidak menyadarinya.”
“Aku dalam usia dimana hadiah diberikan secara diam-diam atau sikap baik terselubung tidak cukup memenuhi harapanku. Rasa gembira yang mungkin pergi meninggalkanku jika aku menggenggamnya terlalu kuat. Rasa malu yang membuatku bisa meledak jika harus mengakuinya. Aku ingin menunjukkannya tapi tidak ingin tertangkap basah.”
“Waktu terus berlalu, itu sebabnya ada waktu untuk berpisah. Jika kau menyayangi seseorang, beritahu mereka sekarang, sebelum waktu berlalu dan kau kecewa. Pada akhirnya hadiah terbesar yang diberikan oleh waktu adalah kenangan bahwa kita pernah saling mengasihi. Itu sebabnya tepiskan semua rasa malu dan berikan pengakuan cintamu pada orang yang kau cintai sebelum terlambat.”
“Mencintai bukan cuma masalah ingin memberikan sesuatu, tapi sangat ingin memberikan sesuatu. Mencintai seseorang bukan hanya berarti kau suka dia di dekatmu, tapi kau juga harus menyesuaikan diri dengannya. Dan mencintai seseorang berarti tak peduli betapa sakitnya atau sedihnya, gara-gara dia kau rasanya ingin membencinya, tapi… tak bisa.”
“Saat aku kecil, ada pahlawan super di tempatku. Dia seperti MacGyver yang bisa memperbaiki segalanya, dan dia muncul dari mana saja untuk memperbaiki masalah, dan kelemahannya tidak ditunjukkannya. Bagaimanapun aku tahu kenyataanya setelah dewasa, sama seperti pahlawan super, mereka semua orang biasa yang jati dirinya yang masih tersembunyi. Tidak ada yang tahu sesulit, menakutkan, menyedihkan, dan ketidak adilan apa yang harus dijalani ayah sepanjang hidupnya. Sekarang, alasan mereka bertahan meski dunia tak adil, menyedihkan, menakutkan, dan sulit, adalah karena ada alasan yang harus mereka lindungi. Karena mereka punya keluarga yang bergantung kepadanya sebagai seorang ‘Ayah’.”
“Takdir, tidak datang padamu setiap saat. Penggunaan kata takdir, seringkali haruslah melalui suatu momen dramatis yang dibawa oleh kebetulan. Itulah yang disebut takdir. Itu sebabnya kata lain dari takdir adalah ‘timing’. Jika saja hari ini aku tidak berkali-kali tertahan oleh lampu merah, dan jika saja lampu merah sialan itu membantuku sekali saja, maka akulah yang berdiri di depan dia layaknya takdir. Cinta pertamaku selalu saja tertahan, dan tertahan oleh ‘timing’ sialan itu. Pada akhirnya, takdir dan juga timing tidak terjadi karena kebetulan. Itu adalah mukjizat yang timbul dari pilihan yang kita buat dengan penuh semangat. Bersikap tegas dan membuat keputusan tanpa ragu-ragu. Hal itu yang menciptakan timing. Ia lebih bergairah dari pada aku, dan aku seharusnya lebih berani. Ini bukanlah salah lampu merah dan masalah timing, melainkan sikapku yang selalu saja ragu-ragu.”
“Meskipun aku memilih coklat paling pahit, tidak bisa di apa-apakan. Itu adalah takdir yang aku pilih, tidak perlu ada penyesalan, dan tidak perlu ada air mata, tidak perlu patah hati.”
“Waktu akan berlalu, semua akan berlalu, semua akan berubah, mungkin itu sebabnya masa muda sangatlah indah. Ia bersinar terang, meskipun hanya sesaat. Tapi kau tidak akan bisa kembali lagi.”


Itulah beberapa kutipan menarik dalam drama Reply 1988, drama ini recommended banget untuk kamu tonton karena banyak makna yang bisa di dapatkan seperti dalam kekeluargaan, persahabatan, percintaan, dan endingnya juga susah ditebak jadi membuat penonton menerka-nerka sendiri. Jangan lupa tinggalkan komentar jika ingin mencopy kutipannya ya. See you.


Xoxo,

Chici

You May Also Like

0 komentar